Sulasih mengatakan, pada Kamis (21/12), sebelum kejadian sejak pukul 14.00-20.00 WIB, hujan deras menguyur wilayahnya. Kemudian, sekitar pukul 15.00 WIB, air mulai masuk di rumahnya.
"Saat itu, saya sudah lapor Pak RT. Air masuk rumah, kemudian sekitar pukul 19.00 WIB, saya mendengar suara 'gruk'," ujar Sulasih saat ditemui di rumahnya Dusun Gebugan RT 06/RW 01, Desa Gebugan, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jumat (22/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat saya ngecek di bagian dapur semua perabotan seperti mesin cuci, kompor dan lainnya ngambang. Terus beras sekitar 15 kg terendam air," ujarnya.
Kerugian lainnya, kata dia, 15 ekor ayam peliharaannya sekarang tinggal 4 ekor dan mentok dari 9 tinggal 3 ekor. Diduga ayam dan mentok peliharaannya ikut hanyut terbawa air.
"Kami belum bisa menghitung kerugian. Saat kejadian saya di rumah sendiri. Terus ini, anak-anak saya kabari," tuturnya.
Sementara itu, Linmas Desa Gebungan, Sujarno (50), menambahkan, pendataan yang dilakukan ada empat warga yang terdampak dari luapan banjir dari luapan saluran irigasi. Keempat warga tersebut yakni Sukimin, Ponidi, Karsi dan Sulasih.
"Untuk tempatnya Pak Sukimin, Ponidi dan Sulasih air masuk rumah. Tapi untuk Pak Kasri, tembok di lahan kosong sepanjang 12 meter dan tinggi 2,5 meter jebol tidak kuat menahan air," ujar Sujarno. (sip/sip)











































