20.424 Personel Gabungan Akan Amankan Natal dan Tahun Baru di Jateng

20.424 Personel Gabungan Akan Amankan Natal dan Tahun Baru di Jateng

Arbi Anugrah - detikNews
Kamis, 21 Des 2017 19:22 WIB
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono. Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom
Banyumas - Sebanyak 20.4242 personel gabungan akan mengamankan masa Natal dan libur Tahun Baru 2018 di Jawa Tengah. Personel gabungan ini terdiri dari polisi, unsur daerah dan TNI.

"Personel yang dilibatkan seluruh Jawa tengah ada 20.424 terdiri dari 11.000 anggota Polri, 6.000 unsur pemerintah daerah dan masyarakat serta 2.000 backup dari TNI," kata Kapolda Jateng Irjen Condro Kirono usai memimpin upacara Penutupan Pendidikan dan Pelantikan Pendidikan Alih Golongan dari Bintara ke Perwira T.A 2017 SPN Polda Jawa Tengah di Purwokerto, Banyumas pada Kamis (21/12/2017).

Operasi pengamanan akan dimulai besok hingga 12 hari ke depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sebelumnya sudah melaksanakan upaya-upaya menciptakan kondisi supaya kondusif dengan adanya operasi-operasi penyakit masyarakat dengan sasaran premanisme, miras yang hari ini secara serentak dimusnahkan termasuk juga mercon," jelasnya.

Menurut dia, operasi ini akan dilaksanakan terus di tempat masyarakat beraktivitas. Di antaranya terminal, stasiun, bandara termasuk tempat wisata.

"Itu yang kita cegah (tindak kriminal). Kita sudah sebar seluruh anggota-anggota serse intelijen pada titik-titik rawan," ujar Condro.

"Pada saat kebaktian, kita juga akan libatkan ormas-ormas Islam serta masyarakat sekitar gereja untuk bersama sama polri ikut mengamankan," imbuhnya.

Saat disinggung potensi gangguan teror saat perayaan Natal dan Tahun Baru, Condro mengatakan hingga saat ini belum ada indikasi adanya ancaman terorisme. Namun pihaknya tetap meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah-langkah antisipasi.

"Kita tidak underestimate, dari Mabes Polri Densus 88 beberapa waktu yang lalu sudah melakukan penangkapan-penangkapan sekitar 20 orang di Jawa Timur, tapi tidak ada di Jawa Tengah ini. Namun kita tidak boleh underestimate kita terus melakukan langkah-langkah preemtif strike. Jadi yang potensi ke situ kita lakukan pencegahan," ucapnya.

Pencegahan tersebut, lanjut Condro termasuk pendekatan ke ormas-ormas yang berpotensi melakukan swiping.

"Kita imbau untuk tidak melakukan sweeping-sweeping kalau masih ada yang melakukan itu kita tidak tegas karena itu bukan kewenangan," jelasnya. (sip/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads