"Personel yang dilibatkan seluruh Jawa tengah ada 20.424 terdiri dari 11.000 anggota Polri, 6.000 unsur pemerintah daerah dan masyarakat serta 2.000 backup dari TNI," kata Kapolda Jateng Irjen Condro Kirono usai memimpin upacara Penutupan Pendidikan dan Pelantikan Pendidikan Alih Golongan dari Bintara ke Perwira T.A 2017 SPN Polda Jawa Tengah di Purwokerto, Banyumas pada Kamis (21/12/2017).
Operasi pengamanan akan dimulai besok hingga 12 hari ke depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, operasi ini akan dilaksanakan terus di tempat masyarakat beraktivitas. Di antaranya terminal, stasiun, bandara termasuk tempat wisata.
"Itu yang kita cegah (tindak kriminal). Kita sudah sebar seluruh anggota-anggota serse intelijen pada titik-titik rawan," ujar Condro.
"Pada saat kebaktian, kita juga akan libatkan ormas-ormas Islam serta masyarakat sekitar gereja untuk bersama sama polri ikut mengamankan," imbuhnya.
Saat disinggung potensi gangguan teror saat perayaan Natal dan Tahun Baru, Condro mengatakan hingga saat ini belum ada indikasi adanya ancaman terorisme. Namun pihaknya tetap meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah-langkah antisipasi.
"Kita tidak underestimate, dari Mabes Polri Densus 88 beberapa waktu yang lalu sudah melakukan penangkapan-penangkapan sekitar 20 orang di Jawa Timur, tapi tidak ada di Jawa Tengah ini. Namun kita tidak boleh underestimate kita terus melakukan langkah-langkah preemtif strike. Jadi yang potensi ke situ kita lakukan pencegahan," ucapnya.
Pencegahan tersebut, lanjut Condro termasuk pendekatan ke ormas-ormas yang berpotensi melakukan swiping.
"Kita imbau untuk tidak melakukan sweeping-sweeping kalau masih ada yang melakukan itu kita tidak tegas karena itu bukan kewenangan," jelasnya. (sip/sip)











































