"Itu (kampanye memakai isu SARA) menurut saya bahkan membuat, membodohkan rakyat. Kalau menurut saya ya," kata Agum kepada wartawan, Rabu (20/12/2017).
Pernyataan Agum ini dia sampaikan sesuai menjadi keynote speaker acara peluncuran dan bedah buku 'Soedirman The Great Genuine General', di Museum Sasmitaloka Pangser Jenderal Soedirman, jalan Bintaran Wetan nomor 3 Kota Yogyakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agum berharap, setiap calon yang akan maju di pilkada tidak menganggap calon lainnya sebagai musuh. Tetapi, kata Agum, anggap saja calon lainnya sebagai rival yang harus dihadapi dalam kontes demokrasi.
"Jadi dalam menghadapi pilkada itu, setiap pasangan calon jangan pernah menganggap calon pasangan lain sebagai musuh yang harus dihancurleburkan," ucapnya.
"Tetapi satu pasangan calon, harus bisa menganggap lawan-lawannya itu, calon yang lain adalah rival yang harus dikalahkan dalam kontes demokrasi," tambahnya.
Oleh sebab itu, lanjut Agum, sudah tidak selayaknya isu SARA dimainkan di dalam pilkada. Karena isu SARA tersebut bisa memecah belah bangsa.
"Tidak perlu lagi pakai kampanye hitam dengan isu SARA, itu tidak perlu," pungkas dia. (bgs/bgs)











































