"Aktivitas penerbangan militer kita hentikan sementara untuk memberikan pelayanan maksimal kepada penumpang penerbangan sipil," kata Komandan Lanud TNI AU Adisutjipto, Marsekal Pertama (Marsma) TNI Novyan Samyoga, ketika menghadiri pembukaan Pokso Terpadu Angkutan Udara Bandara Adisutjipto, Senin (18/12/2017).
Diketahui landasan pacu Bandara Adisutjipto dengan Lanud Adisutjipto berada di satu kawasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari terakhir latihan pesawat militer 21 Desember 2017. Kita sudah berkoordinasi dengan Angkasa Pura I, semoga ini bisa dimaksimalkan," jelas Samyoga.
General Manager PT Angkasa Pura I Yogyakarta, Agus Pandu Purnama menjelaskan, dengan liburnya aktivitas penerbangan militer, maka pihaknya tiap hari memiliki tambahan slot sehingga memberi keleluasaan bagi penerbangan sipil dengan jam operasional mulai 05.00-24.00 WIB.
"Contohnya jam 07.00-15.00, biasanya 14 slot kita kurangi menjadi 8 slot karena memang ada penerbangan militer banyak juga. Begitu libur (penerbangan militer) bisa kembali ke slot normal, lebih dari 10 slot penerbangan. Per jamnya bisa tambah sekitar 6 slot," jelasnya.
Angkasa Pura I mencatat telah terjadi lonjakan penumpang pada Minggu (17/12) malam yang tercatat kenaikan penumpang menjadi 23.800 orang dari rata-rata hari biasa sekitar 21.000 penumpang.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, sejauh ini tercatat empat maskapai telah mendaftar extra flight dengan lima jadwal penerbangan, yakni Sriwijaya Air rute Yogyakarta - Ujung Pandang/Makassar, Lion Air rute Yogyakarta - Cengkareng/Soekarno-Hatta, Nam Air rute Yogyakarta - Lampung dan Yogyakarta - Pontianak, serta Air Asia rute Yogyakarta - Cengkareng/Soekarno Hatta.
Untuk hari-hari biasa di Bandara Adisutjipto terjadwal rata-rata 176 flight per hari.
"Puncak lonjakan penumpang kita prediksi tanggal 20 Desember 2017 dan 2 Januari 2018, lebih dari 24.000 penumpang. Naik sekitar 4-6 persen dibandingkan tahun lalu," imbuh Agus. (sip/sip)











































