Aminah (83) Warga adalag Gang Sugih Waras 1 A, Pekalongan Timur, Kota Pekalongan.
Partimah, keluarga korban yang satu rumah dengan Aminah menceritakan saat gempa terjadi kemudian dinding bangunan bekas pabrik sablon tersebut roboh. Tembok roboh itu menimpa bibinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Setelah mendengar suara benda jatuh yang begitu keras lanjut Partimah, dirinya langsung mencari sumber suara. Dia melihat kamar Aminah sudah porak-poranda tertimbun reruntuhan dinding bangunan.
"Saya panik, mencari dia (korban). Kondisi gelap. Saya hanya mendengar suara rintihan dan minta tolong itu bibi saya," katanya.
Karena tidak mampu menolongnya, Partimah bersama suaminya yakni Ahmad Sofyan (55) lainnya langsung keluar rumah minta tolong kepada warga.
Warga langsung berdatangan berupaya melakukan evakuasi nenek Aminah.
"Dia (Korban) tertimbun puing-puing dinding. Kondisi kamar sudah tanpa atap karena ikut roboh dan menimbun bibi saya," jelasnya.
Warga berhasil mengevakuasi, namun kondisi Aminah luka parah di bagian kepala langsung dibawa ke RSUD Bendan, Kota Pekalongan. Jiwa Aminah tidak tertolong karena luka yang parah di bagian kepalanya.
"Nenek meningal di rumah sakit. Padahal, sebelum kejadian dia baru saja masuk kamar," ucapnya.
Saat kejadian, Aminah bersama adiknya Ahmad Sofyan (55) dan isterinya Partimah (50). Aminah menempati kamar belakang. Sedangkan Partimah dan suaminya berada di kamar depan.
Sementara itu, jenazah Aminah dari rumah sakit kemudian dibawa menuju rumah duka. Usai disalatkan di musaa setempat langsung dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Sapuro. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini