"Dia (pelaku) bekerja di tempat peternakan milik korban (Slamet). Sudah 3 tahun peternakan itu, kata Subeno Kades Sawangan pada detikcom, Kamis (15/12/2017).
Jasad Slamet ditemukan kemarin, Kamis (15/12) selang 3 hari setelah jenazah Restu ditemukan. Keduanya sama-sama dikubur pelaku di lahan kebun pohon sengon. Namun kuburan dua korban berjarak 2 km.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baik Muslimin maupun Slamet alias Sugeng bukan warga asli Desa Sawangan.
"Kalau Sugeng (korban) dari Jawa Timur.Cuma dapat (menikah dengan) orang sini. Sedangkan Muslimin (juga) pendatang dari luar Jawa," jelas Subeno.
Kasatreskrim Polres Batang, AKP Eko Marudin menambahkan pihaknya masih mendalami motif kasus pembunuhan ini.
"Namun untuk sementara ini masih terkait dengan penggandaan uang. Keterangan dari istrinya korban (Slamet), 3 tahun yang lalu si korban ini memegang uang dari perusahaan ayam itu," kata Eko kepada detikcom.
Diduga Slamet termakan iming-iming Muslimin untuk bisa menggandakan uangnya. Ditambah lagi saat itu usaha peternakan ayam milik Slamet mulai menurun.
"Kemungkinan (pembunuhan Slamet) juga terkait penggandaan uang. Masih kita dalami dulu, Mas," ujarnya.
Eko menjelaskan bahwa pelaku sering mengubah-ubah keterangannya.
"Kita Minta keteranga pada istri pelaku akhirnya ditemukan korban lainnya yakni Slamet alias Sugeng," tutur Eko.
Kenapa korban sampai dibunuh, dan berapa uang yang dibawa kabur pelaku, masih didalami polisi.
"Kami harus bersabar, mengingat pelaku belum bisa konsisten saat dimintai keterangan," pungkasnya. (sip/sip)











































