Proses pencarian korban hingga saat ini masih terus dilakukan oleh tim SAR, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, relawan, dan warga masyarakat. Pencarian, berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Proses pencarian berganti menggunakan metode pemantauan.
"Kita tidak lagi melakukan penyisiran maupun penyelaman di air, namun berganti metode menjadi pemantauan lewat darat," jelas Kepala BPBD Kabupaten Magelang, Edy Susanto, kepada detikcom, di bantaran Sungai Progo, Rabu (13/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemantauan ini melibatkan relawan dan SAR dari Magelang sampai Kulonprogo. Sejauh ini belum terlihat ada tanda-tanda keberadaan korban terakhir yang masih kita cari," terang Edy.
Dia mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan evaluasi terkait pencarian korban ini. Mengingat, hari ini sudah memasuki hari ke delapan pencarian.
"Nanti hasil evaluasinya seperti apa. Karena pencarian ini penuh dengan ketidakpastian, yang terakhir saja ditemukan sudah sampai Kulonprogo. Kemungkinan keberadaan korban kita tidak bisa memastikan dan memperkirakan," ungkap Edy.
Menurutnya, dengan waktu hilangnya korban yang sudah lebih dari satu pekan, mestinya jenazah sudah terangkat dari dasar air. Namun hingga saat ini sama sekali belum terlihat ada tanda-tanda. Korban hanyut di sungai pada Rabu (6/12) lalu bersama dua temannya. Dua korban lainnya sudah diketemukan jenazahnya.
"Yang jelas kita terus melakukan pemantauan. Masyarakat juga membantu, meski tidak fokus, seperti pemancing, nelayan, maupun masyarakat perairan," pungkas Edy. (bgs/bgs)











































