"Satu-satunya jalan untuk mengatasi situasi yang berat dihadapi Golkar pada hari ini adalah dengan menggelar musyawarah nasional luar biasa," kata Akbar disela-sela Refleksi Kepahlawanan Prof Lafran Pane di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Rabu (13/12/2017).
Akbar menjelaskan, dalam waktu dekat ini Partai Golkar akan menghadapi agenda politik yang berat. Agenda paling dekat yakni pilkada serentak 2018, kemudian pileg dan pilpres di tahun 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, cara untuk mengembalikan kepercayaan publik kepada Partai Golkar satu-satunya dengan menggelar munaslub. Bila munaslub tidak segera dilaksanakan, dikhawatirkan suara Golkar anjlok.
"Bukan tidak mungkin terjadi penggerusan secara kuat, yang saya sangat takutkan terjadi penggerusan partai di bawah ambang batas. Itu kami (Partai Golkar) tidak mau, kami tidak ingin," ungkapnya.
Terkait munaslub sendiri, Akbar menyebut sudah ada beberapa calon yang mencuat ke permukaan. Salah satunya sosok Airlangga Hartarto.
"Sudah banyak dukungan yang diberikan oleh DPD-DPD tingkat I. Tetapi juga tentu kader Partai Golkar yang lain punya peluang," pungkas dia. (bgs/bgs)











































