"Pasien memang diisolasi selama 4 hari di Sardjito, sesuai prosedur medis. Hasilnya negatif," kata Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Sardjito, Trisno Heru Nugroho, saat dimintai konfirmasi detikcom, Senin (11/12/2017).
Dijelaskannya, pasien tersebut masuk ke RSUP Sardjito pekan lalu. Saat itu, pasien memang memiliki ciri-ciri seperti orang yang diduga terjangkit penyakit Difteri. Seperti muncul selaput putih di bagian mulut dan tenggorokannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasien hanya infeksi tenggorokan meski saat masuk pertama gejala klinisnya mirip sekali terjangkit Difteri. Hari ini tadi sudah pulang, sudah pulih," jelasnya.
Meski demikian, tim dari RSUP Sardjito akan meningkatkan kewaspadaan buntut kasus pasien tersebut. Selain itu, langkah koordinasi juga dilakukan dengan Dinas Kesehatan DIY guna mengantisipasi penyakit difteri.
"Untuk sejauh ini, DIY masih aman dari penyakit difteri, semoga ke depan aman," ujar Heru.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Nurulhayah, pagi tadi menerima laporan adanya pelajar laki-laki usia 14 tahun di Sleman yang dicurigai suspect Difteri. Pelajar itu berasal dari Batang Jawa Tengah dan sedang bersekolah di Sleman. Dinas Kesehatan Sleman pun langsung menindaklanjuti laporan tersebut dengan menerjunkan tim surveilans di lapangan.
"Iya pasiennya sama (seperti yang dilaporkan ke Dinas Kesehatan Sleman), iya itu orangnya (warga asal Batang). Waktu awal pasien masuk Sardjito memang masih kita rahasiakan demi kepentingan medis karena diisolasi siapa tahu positif tapi ternyata negatif," pungkas Heru. (sip/sip)











































