Kurangi Ketergantungan Impor, Kedelai Lokal Dikembangkan di Grobogan

Kurangi Ketergantungan Impor, Kedelai Lokal Dikembangkan di Grobogan

Akrom Hazami - detikNews
Kamis, 07 Des 2017 09:58 WIB
Para pekerja saat menyelesaikan pengerjaan pengolahan kedelai di Rumah Kedelai Grobogan. Foto: Dok Dinas Pertanian Grobogan
Grobogan - Pemerintah Kabupaten Grobogan sedang mengembangkan kedelai lokal. Pengembangannya dilakukan secara terintegrasi.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan Edhie Sudaryanto mengatakan, pengembangan kedelai tidak cukup hanya meningkatkan luas tanaman dan peningkatan produktifitas saja, tetapi juga diikuti dengan penumbuhan industri pengolahan dan edukasi pada masyarakat.

"Oleh karena itu, kami mendirikan Rumah Kedelai Grobogan (RKG)," kata Edhie kepada detikcom melalui pesan tertulis, Kamis (7/12/2017.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, RKG adalah sebuah model miniatur agribisnis berbasis kedelai lokal dari hulu sampai hilir, yang berperan sebagai pusat informasi, pusat teknologi dan pusat pembelajaran tentang kedelai lokal.

"RKG diarahkan dapat berperan sebagai Teaching Factory bagi industri rumah tangga dan industri mikro berbasis kedelai lokal, sekaligus menjadi incubator bisnis bagi tumbuhnya industri rumah tangga dan industri mikro berbasis kedelai lokal," tambahnya.

RKG juga memproduksi dan membina UMKM kedelai lokal. Semua produk bahan bakunya kedelai lokal tentunya bukan GMO (Genetically Modified Organisms). GMO adalah kedelai yang telah ditingkatkan kemampuan genetisnya melalui rekayasa genetis.

Pada kesempatan lain, Bupati Grobogan, Sri Sumarni, menyatakan, kedelai lokal saat ini terus saja dikembangkan oleh Pemkab Grobogan.
Menurutnya, pengembangan kedelai lokal ini salah satu tujuannya untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor.

"Langkah ini untuk membuktikan bahwa kualitas varietas kedelai petani Grobogan memang jempolan. Dengan kata lain kedelai Grobogan non GMO yang sehat dikonsumsi. Untuk lahan kedelai kami siap bekerjasama dengan Perhutani dari lahan seluas 20 ribu hektar menjadi 100 ribu hektar," ungkapnya.

Salah satu olahan makanan berbahan kedelai lokal Grobogan.Salah satu olahan makanan berbahan kedelai lokal Grobogan. Foto: Akrom Hazami
Kabupaten Grobogan juga dijadikan sebagai salah satu sentra kedelai nasional oleh Kementerian Pertanian. Menurutnya, pemerintah manargetkan swasembada kedelai tahun 2018 nanti. Untuk mendukung program ini, salah satu upayanya adalah memperluas areal tanam kedelai diberbagai wilayah. Termasuk di Grobogan yang akan menanam kedelai hingga 100 ribu hektar.

"Kita dukung penuh upaya swasembada kedelai ini. Tahun ini, areal kedelai kita luasannya tambah 5 kali lipat dari sebelumnya," ucapnya.

Upaya pencapaian swasembada kedelai, membutuhkan komitmen dan kontribusi dari semua pihak terkait, mulai dari hulu sampai hilir.
Ada beragam makanan olahan dari kedelai lokal seperti halnya tempe keripik, roti semprong, brownies dan aneka kue dan cemilan. Beberapa waktu lalu, juga dibuat tempe raksasa dicatat di Museum Rekor Indonesia. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads