"Sampai hari ini kita tidak ada pengosongan bagi orang yang menolak yang masih di dalam rumah. Bisa dicek di lapangan, bagi yang masih berpenghuni, tidak kita robohkan," kata Sujiastono, kepada wartawan di kantor Angkasa Pura I (AP I) Yogyakarta, Rabu (6/12/2017).
Sujiastono mengklaim pihaknya masih mengedepankan upaya persuasif. Ia mencontohkan ada satu rumah yang sebetulnya harus dirobohkan namun baru sebatas dicongkel daun pintu dan jendelanya oleh petugas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait tudingan ada tindakan intimidasi dan pemaksaan kehendak, Sujiastono juga membantahnya. Ia justru melihat ada pihak yang memprovokasi aparat keamanan saat membantu pengamanan proses land clearing dan provokasi terhadap warga setempat agar menolak proyek NYIA.
"Saya tidak melihat intimidasi aparat, yang saya lihat (massa) yang memprovokasi aparat dan warga, saya tahu karena saya di lapangan. Saya justru berterimakasih aparat tidak terpancing dengan provokasi mereka. Setahu saya tidak ada intimidasi, kita harapkan semua damai," bebernya.
Dia melanjutkan, seluruh tahapan proses land clearing dan kondisi faktual di lapangan telah disampaikannya kepada perwakilan Ombudsman DIY yang siang tadi datang ke kantor AP I Yogya minta klarifikasi.
"Tadi ada 3 orang dari Ombudsman, sudah kita beri penjelasan sedetail-detailnya," imbuh Sujiastono. (sip/sip)











































