"Total kerugian warga (Desa Sriharjo) Rp 10,97 miliar, ini belum termasuk kerugian karena infrastruktur rusak," kata Pj Lurah Desa Sriharjo, Margono, kepada wartawan di Balai Desa Sriharjo, Selasa (5/12/2017).
Di antara kerugian yang dialami warga, kata Margono, seperti rusaknya sekitar 80 hektar lahan padi warga dengan kerugian Rp 1,4 miliar. Kemudian lahan holtikultura seluas 50 hektar dengan kerugian mencapai Rp 1,5 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selanjutnya ayam yang hilang sebanyak 5 ribu ekor dengan total kerugiannya Rp 250 juta. Kambing 50 ekor hilang terbawa arus kerugiannya Rp 50 juta," lanjut Margono.
Menurut Margono, Desa Sriharjo memang menjadi salah satu desa terdampak banjir dan longsor terparah di Bantul. Setidaknya 10 dusun dari 13 dusun di desa ini terendam banjir.
"Dusun yang terendam banjir di sini (Desa Sriharjo) di antaranya Dusun Wunut, Sompok, Pengkol, Ngrancah, Ketos, Dogongan, Trukan, Gondosuli, Pelemadu, Sungapan," paparnya.
Selain itu ada satu warga Desa Sriharjo harus kehilangan rumahnya karena hanyut terbawa banjir. Oleh sebab itu pihaknya mengharapkan warga segera bangkit dari bencana ini.
"Total ada 12 rumah (di Sriharjo) roboh. Warga terdampak banjir di Desa Sriharjo ada 1284 KK dengan perincian 3.101 jiwa," pungkasnya. (bgs/bgs)











































