Barang bukti lainnya yaitu pistol dengan peluru karet. Kepala BNN Komjen Budi Waseso atau Buwas menegaskan perlu penelusuran soal kepemilikan dari senjata tersebut termasuk jika ada indikasi keterlibatan oknum yang memberikan Joni senjata.
"Senjata sementara amunisi karet, tapi ini diganti amunisi tajam jadi (bahaya). Ini senjatanya CZ ya, jangan-jangan kerjasama sama BNN, nih. BNN juga CZ, jangan-jangan dapet dari BNN," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini pistol diakui (oleh pelaku) izin bela diri. Tolong pak Kapolda dia itu psikotes atau tidak, siapa tahu ada petugas dikasih pil terus tanda tangan izin," pungkas Buwas dengan nada bercanda.
Sementara itu Condro menjelaskan pihaknya jelas akan menelusuri terkait kepemilikan senjata itu. Kepolisian juga ikut membantu dalam pengembangan kasus termasuk apakah bahan yang masuk itu secara ilegal atau legal.
"Terkait senpi, akan cek apakah proses kepemilikan senpi peluru karet ini sesuai prosedur atau tidak," kata Condro.
Untuk diketahui, dari pabrik PCC di Semarang diamankan 13 tersangka. Dalam sehari pabrik tersebut mampu memproduksi 9 juta butir PCC dan Dextro. (alg/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini