"Sudah tidak ada (korban banjir) di pengungsian," kata Dwi kepada detikcom sesuai meninjau jalan desa putus di Dusun Wunut, Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Bantul, Senin (4/11/2017).
Dwi menerangkan ada sekitar 12 ribu warga di Bantul terdampak banjir, Selasa (28/12/2017). Setelah banjir surut, pihaknya bersama warga mulai bergerak menangani dampaknya.
"Seperti untuk memenuhi kebutuhan air bersih kami keliling terus. Sekarang mayoritas sudah tertangani, sumur-sumur warga yang tercemar juga sudah kami lakukan penyedotan," akunya.
![]() |
Menurutnya, sekarang ini yang dibutuhkan warga adalah peralatan kerja bakti. Warga juga membutuhkan bak penampung air bersih, karena penampung air warga banyak yang rusak.
"Dana tak terduga bisa digunakan untuk recovery, yang jelas (peruntukannya) untuk penanganan darurat. Seperti pembangunan jembatan darurat sementara," paparnya.
Rumah-rumah warga yang rusak, kata Dwi, juga akan mendapatkan bantuan dari BPBD. Bantuannya berupa bahan bangunan yang dibutuhkan warga untuk memperbaiki rumahnya. "Rumah yang roboh pasti kami bantu. Sekarang ini masih sedang kami data, setelah selesai pendataan pasti kami salurkan (bantuan)," ungkapnya.
![]() |
Sementara Dukuh Wunut, Sugiyatno menambahkan, korban banjir di Wunut saat ini sudah pada pulang ke rumah masing-masing. Sebelumnya akibat banjir banyak warga mengungsi ke tempat tetangga.
"Kalau penduduk tadi malam sudah saya suruh pulung, setidaknya di rumah warga bisa bersih-bersih," pungkas dia. (mbr/mbr)