Dipuji Mensos, DIY Punya Difabel Siaga Bencana Pertama di Indonesia

Dipuji Mensos, DIY Punya Difabel Siaga Bencana Pertama di Indonesia

Ristu Hanafi - detikNews
Sabtu, 02 Des 2017 18:54 WIB
Simulasi Difagana di peringatan HDI 2017. (Foto: Ristu Hanafi/detikcom)
Sleman - Ada yang spesial dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional 2017 di Lapangan Siwa kompleks Candi Prambanan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (2/12/2017). Di sela acara, ditampilkan simulasi penanganan bencana oleh Difabel Siaga Bencana (Difagana) Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Ini pertama kali di DIY, termasuk di Indonesia, pembentukan Difagana," kata Ketua Difagana DIY, Ely Novita, ditemui detikcom.

Difagana DIY baru dibentuk pada 26 November 2017 beranggotakan 50 orang, di bawah koordinasi Dinas Sosial DIY. Menurut Ely, Difagana dibentuk bertujuan sebagai sahabat sekaligus bersama dengan Taruna Siaga Bencana (Tagana) bersinergi menanganani penanganan kedaruratan kebencanaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bertepatan dengan Hari Disabilitas Internasional, keterlibatan kaum difabel sangat penting dalam berbagai bidang, mereka bisa dan mampu diberdayakan baik dalam penanggulangan dan penanganan bencana," jelasnya.

Pertama Kali di Indonesia, DIY Miliki Difabel Siaga BencanaSimulasi Difagana di peringatan HDI 2017. (Foto: Ristu Hanafi/detikcom)

Ditambahkannya, seluruh anggota Difagana sebelumnya telah aktif terjun di lapangan melalui lembaga atau komunitas yang juga fokus dalam penanggulangan kebencanaan. Sehingga para anggota Difagana telah memiliki kemampuan masing-masing.

"Tapi tetap ada pelatihan lagi, seperti pengenalan tugas sesuai divisi masing-masing agar benar-benar siap bertugas di lapangan," kata dia sembari menambahkan bahwa ke depan direncanakan Difagana ini akan dibentuk di tiap kabupaten/kota se-DIY.

Pertama Kali di Indonesia, DIY Miliki Difabel Siaga BencanaSimulasi Difagana di peringatan HDI 2017. (Foto: Ristu Hanafi/detikcom)

Salah seorang anggota Difagana, Parman (40) mengaku dia sejak tahun 2014 telah aktif dalam relawan Pengurangan Resiko Bencana (PRB) di Bantul.

"Sekarang di Difagana saya bertugas pada layanan dukungan psikososial, pendampingan korban pasca bencana, seperti memulihkan rasa trauma pengungsi bencana," ujarnya.

Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, yang hadir dalam acara tersebut langsung memberikan komentar terkait pembentukan Difagana itu.

"Baru satu-satunya provinsi di Indonesia yang punya tim dari penyandang disabilitas untuk antisipasi dari berbagai resiko bencana. Mudah-mudahan bisa diikuti oleh daerah lain di Indonesia," ujarnya.
(mbr/mbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads