"Itu adalah fenomena yang umum terjadi di Kawasan Karst," kata Dosen Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada, Ahmad Cahyadi saat dihubungi wartawan, Jumat (1/12/2017).
Penyebabnya, kata Ahmad adalah karena sungai bawah tanah meluap sehingga muncul ke permukaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kemungkinan (luapan air menyerupai danau) hanya berlangsung sementara. Ya (airnya) seperti mengantre untuk dialirkan ke sungai bawah tanah," paparnya.
Sementara Dukuh Wediwutah, Diarto menerangkan, luapan air menyerupai danau di Wediwutah mulai terjadi Rabu (29/11/2017). Akibatnya sekitar 30 hektare lahan pertanian warga tergenang air.
Ketinggian air berwarna bening kehijauan ini kira-kira 20 meter. Ukuran ketinggian genangan, kata Diarto acuannya adalah tiang listrik di area luapan yang tergenang air hingga tak terlihat.
"Hari ini airnya mulai surut sekitar 30 centimeter lah. Meski surut warga tetap waspada, karena warga khawatir genangan air menyerupai danau ini meluap dan masuk ke rumah-rumah warga," jabarnya.
Sebagaimana diketahui, banjir melanda Gunungkidul, Selasa (28/11). Sehari setelahnya muncul genangan air bening menyerupai danau di Dusun Wediwutah, Desa Ngeposari, Kecamatan Semanu, Gunungkidul. (sip/sip)