"Saya yakin luapan air ini berasal dari sungai bawah tanah yang airnya meluap ke permukaan," kata Dukuh Wediwutah, Diarto kepada wartawan, Jumat (1/12/2017).
Diarto menerangkan, luapan air ini mulai terbentuk, Kamis (30/11). Luapan air tersebut menggenangi sekitar 30 hektare lahan warga yang ditanami padi dan tanaman palawija ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Sebagian besar yang tergenang adalah lahan pertanian, ketinggiannya (genangan) sekitar 20 meter. Alhamdulillah sampai saat ini (luapan air) belum sampai ke permukiman warga," jelasnya.
![]() |
Kepala BBWSO, Tri Bayu Aji menjelaskan, pihaknya belum menganalisis lebih jauh fenomena luapan air ini. Pihaknya juga belum berani menyimpulkan apakah luapan ini berasal dari sungai bawah tanah.
"Kami belum tahu apalah (luapan air) berasal dari Bribin (bendungan sungai bawah tanah) karena kalau kami lihat di peta lokasi luapan itu bukan merupakan jalurnya Bribin," ungkapnya. (sip/sip)