Pemkot Taksir Butuh Rp 7 M untuk Perbaiki Talud Longsor di Yogya

Yogyakarta - Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kota Yogya menaksir biaya perbaikan talud longsor akibat cuaca ekstrem dampak siklon tropis Cempaka mencapai Rp 7 miliar. Jumlah tersebut masih merupakan pendataan sementara.

"Itu hitungan sementara, untuk perbaikan sekitar 14 titiik lokasi talud longsor," kata Kabid Sumber Daya Air Dinas PUPKP Kota Yogya, Aki Lukman, kepada detikcom, Kamis (30/11/2017).

Diakuinya, taksiran biaya perbaikan itu khusus bagi talud kawasan permukiman yang menjadi kewenangan Dinas PUPKP, di antaranya Jlagran, Gampingan, Tegalrejo, Prenggan, dan Pandeyan. Dari 14 titik tersebut, ada satu titik yang butuh penanganan segera yakni di wilayah Prenggan Kotagede.

"Ada bangunan sekolah dasar, berjarak 2 meter dengan titik longsor dan butuh perbaikan secepatnya," jelasnya.

Namun, pihaknya baru bisa melakukan perbaikan yang bersifat sementara dengan menutup material longsoran memakai terpal dan karung berisi pasir. Untuk perbaikan permanen harus menunggu tahun anggaran 2018.

"Seluruhnya baru bisa diperbaiki permanen paling cepat awal 2018, itu pun menggeser perencanaan awal dalam rencana kegiatan anggaran yang sudah selesai dibahas. Kalau saat ini tidak ada anggarannya," imbuh Aki.

Selain itu, lanjutnya, masih ada titik talud yang juga butuh perbaikan di Kota Yogya, yakni talud sungai di empat titik. Hanya saja, perbaikan talud sungai harus berkoordinasi lebih dulu dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak (BBWSO) dan pemerintah provinsi.

"Kalau talud sungai bukan kewenangan kota, tapi kita mendorong koordinasi agar secepatnya ada penanganan biar ada kejelasan pembagian tugas. Info awalnya, BBWSO siap melakukan perbaikan sementara," kata Aki. (sip/sip)