"Ketua Umum Golkar pakai rompi KPK itu hancurkan citra partai," kata Dewan Pakar DPP Partai Golkar, Zainal Bintang, di sela Diskusi Panel Ormas Tri Karya Golkar DIY, di University Hotel Sleman, Minggu (26/11/2017).
Zainal menilai Setya Novanto harus mundur dari jabatannya sebagai ketua umum. Meski status tersangkanya akan dipraperadilankan dan berkas penyidikan KPK belum dilimpahkan ke pengadilan. Namun sesuai pakta integritas, kader Golkar siapapun itu yang terjerat pidana, apalagi pidana korupsi, maka harus mundur dari partai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika tidak, lanjut dia, maka beban hukum yang disandang Setya Novanto otomatis akan menyandera partai. Hal itu bisa mengancam eksistensi Golkar di percaturan politik, termasuk beban menjaga jumlah konstituen.
"Konstituen Golkar saat ini 18 juta orang, itu harus dipertahankan. Bagaimana juga target menggaet pemilih pemula pada Pemilu 2019, bagaimana bisa diajak masuk Golkar kalau citra Golkar hancur," ungkap dia.
Zainal pun mengimbau seluruh kader Golkar di daerah untuk menyatukan sikap secepatnya mengusulkan Munaslub kepada DPP dan memilih sosok pengganti Setya Novanto. Menurutnya, jika sudah ada usulan dari 2/3 DPD I, maka Munaslub bisa digelar tanpa harus menunggu praperadilan yang tengah ditempuh Setya Novanto. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini