Tradisi udhik-udhik dengan menyebar uang recehan logam dicamour beras kuning dilaksanakan di Bangsal Ponconiti Keraton Yogyakarta. Putri sulung Sri Sultan Hamengku Buwono X, GKR Mangkubumi, menyebar uang recehan dan diperebutkan ribuan warga, Jumat (24/11/2017) malam.
Hujan tidak menyurutkan warga untuk bisa mendapatkan uang recehan yang disebar keluarga keraton. Warga yang membawa payung ada yang membuka payungya ke atas untuk menangkap uang yang disebar.
![]() |
"Kula angsal gangsal atusan kalih. Badhe kula simpen, niki paringandalem (saya dapat uang Rp 500 dua keping. Akan saya simpan, ini pemberian raja)," kata Sutiyem (61) di Bangsal Ponconiti Keraton Yogyakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kula pun asring. Kadhang nggih boten angsal, nek angsal niku remen (saya sudah sering ikut, kadang ya tidak dapat, kalau dapat ya senang)," kata dia.
Setelah dilaksanakan tradisi udhik-udhik, tengah malam nanti akan dilanjutkan dengan miyos gangsa. Dua perangkat gamelan pusaka milik keraton akan dikeluarkan dari tempat penyimpanannya untuk dibawa ke Masjid Gede Kauman Yogyakarta dan akan ditabuh selama perayaan sekaten. (mbr/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini