Sebut saja misalnya rigen garangan, salah satu alat yang digunakan petani sebagai alat mencetak tembakau garangan. Selain itu juga ada alat cacak untuk merajang tembakau. Ada juga panja, alu dan peralatan pertanian lainnya.
Ditemui di museum tani di Desa Reco, pengelola museum, Edi Budiono, menuturkan 200 alat pertanian masih sebatas tanaman tertentu, yakni tanaman tembakau, jagung dan kopi. Ketiga tanaman tersebut yang selama ini ditanam oleh warga Desa Reco.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
|  Seorang anak menyimak penjelasan pengelola tentang alat cacak. (Foto: Uje Hartono/detikcom) | 
Kemudian, di bagian dalam museum ada alat masak yang dulunya digunakan warga untuk mengolah hasil tanam seperti jagung dan kopi.
"Kalau tembakau ada juga alar rembegan yang digunakan untuk proses mencetak rajangan tembakau," terangnya.
|  200 alat pertanian di pajang di museum ini. (Foto: Uje Hartono/detikcom) | 
"Sekarang pemilik rumah bekerja di luar kota sehingga rumahnya kosong. Kami dan pemerintah desa berinisiatif memanfaatkannya menjadi museum," tuturnya.
|  Museum ini memanfaatkan rumah warga. (Foto: Uje Hartono/detikcom) | 








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 