Pantauan detikcom di lokasi terlihat bekas bangunan Stasiun Bringin ini di sekitarnya ditumbuhi rerumputan. Kemudian, kondisi bangunan yang sudah tua termakan usia dan dindingnya terdapat coretan-coretan. Cat dinding bangunan warga putihnya mulai memudar tak nampak putih lagi.
![]() |
Selain itu, untuk atap bangunan sebagian telah mulai rusak. Kemudian di dinding bagian depan ada papan tanda yang menyatakan aset PT Kereta Api Indonesia (KAI). Adapun tanah stasiun: M dan bangunan stasiun: M dengan nomor register: 178/UUK/BD.
Kemudian terdapat pula tuas penggerak sinyal kereta api yang sudah tidak berfungsi dan karatan. Konon kabarnya Stasiun Bringin ditutup semenjak 1976. Sedangkan tak jauh dari Stasiun Bringin, juga terdapat rumah dinas kepala stasiun, namun kondisinya juga memprihatinkan karena termakan usia.
"Bangunan bukan mangkrak, ini masih dalam tahap progres," kata Manajer Humas KAI Daops 4 Semarang, Edy Koeswoyo saat dihubungi menjelaskan dengan singkat sembari menyebut akan ada rapat, Kamis (23/11/2017).
Sementara itu, peneliti dari Laboratorium Transportasi Program Studi Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno mengatakan, kebangkitan Stasiun Bringin tergantung dari proses reaktivasi Jalur Kedungjati-Tuntang sepanjang 30 Km.
"Reaktivasi sudah dimulai tahun 2014, namun hingga sekarang belum selesai. Jalur ini strategis buat pengembangan aglomerasi Kedungsepur," kata Djoko dalam pesan singkatnya kepada detikcom.
Keberadaan Stasiun Bringin, kata Djoko, nantinya bisa berkembang sebagai pusat ekonomi seperti masa lalu.
![]() |
"Warga sekitar Bringin tidak hanya bisa ke Semarang, tapi bisa ke Solo karena di Stasiun Kedungjati sudah berhenti kereta Semarang-Solo," ujarnya.
(bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini