"Saya sekarang ini dengar suara petasan aja rasanya ingin nangis. Termasuk suara-suara yang mengagetkan, saya seperti parno sendiri," ujar Hendra Budi Alisangkar (20) kepada detikcom di rumahnya, RT 3, Desa Pohlandak Kecamatan Pancur, Rembang, Kamis (23/11/17).
Saking takutnya, kadang ia sampai menangis ketika mendengar suara letusan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya mungkin karena masih trauma. Semoga saja ya nggak keterusan," imbuhnya.
Sementara itu, mantan sanderaan lainnya, Ngarjani (53) memaklumi trauma yang dialami oleh Hendra. Sebab, kondisi lokasi tempat penyanderaan selalu diwarnai dengan suara tembakan. Terlebih, lanjutnya, usia Hendra yang masih muda dan tergolong belum beradaptasi dengan lokasi setempat.
"Mereka (KKB) ke mana-mana bawa pistol atau panah. Saya pernah sempat akan kena busur, tapi beruntungnya bisa menghindar. Waktu itu saya langsung kembali," ceritanya.
Kepala Desa Pohlandak Kecamatan Pancur, Mundasir kepada wartawan membenarkan sebanyak empat orang warganya menjadi sandera KKB di Timika Papua. Namun, merekatelah berhasil dipulangkan dan tiba di rumah pada dini hari tadi.
"Ada 5 warga asal Rembang yang jadi sandera, 4 orang warga Desa Pohlandak, 1 lagi warga Desa Gemblengmulyo Kecamatan Pancur," jelasnya. (sip/sip)











































