"Jumat pagi, gamelan diboyong dari keraton menuju Masjid Agung. Kami harapkan sebelum salat Jumat sudah tertata. Setelah salat Jumat, upacara ungeling gangsa kita mulai," kata Pengageng Parentah Karaton Surakarta, KGPH Dipokusumo, dalam jumpa pers di Sasana Putra Keraton Kasunanan Surakarta,, Rabu (22/11/2017) sore.
Prosesi diawali kirab gamelan dari keraton menuju Masjid Agung Surakarta. Pembukaan sekaten akan ditandai dengan upacara 'ungeling gangsa' atau tabuhan gamelan di halaman Masjid Agung Surakarta. Gamelan Kiai Guntur Madu dimainkan lebih dahulu, kemudian dilanjutkan tabuhan gamelan Kiai Guntur Sari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gamelan akan terus dibunyikan pada siang hari selama tujuh hari. Para niyaga hanya akan beristirahat saat waktu salat zuhur dan asar.
Puncaknya pada Jumat (1/12), kedua gamelan akan dibawa kembali ke keraton. Kemudian dilaksanakan upacara Grebeg Mulud dengan kirab gunungan.
"Pagi harinya, kedua gamelan dikembalikan ke keraton. Lalu pada saat gunungan keluar, satu gamelan ikut mengiringi dengan gending carabalen," ujar dia.
Meski sekaten secara resmi baru dibuka besok, kemeriahannya sudah mulai terasa sejak beberapa hari terakhir. Para pedagang mainan sudah memenuhi Jalan Pakubuwono. Di Alun-alun Kidul juga sudah dipenuhi wahana permainan khas pasar malam. (sip/sip)











































