"November atau Desember ini harus selesai semua. Desember harus selesai, kalau tidak pembangunan akan (terganggu)," kata Pandu kepada wartawan seusai menjadi pembicara FGD di Wisma Adisutjipto Yogyakarta, Selasa (22/11/2017).
Pandu menjelaskan, sekarang ini tinggal tersisa sekitar 4 persen dari total 587 hektare lahan Bandara NYIA di Kulonprogo yang belum dibebaskan. Sekarang ini, kata Pandu, upaya pembebasan lahan masih terus berlangsung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pimpinan Proyek Pembangunan Bandara NYIA di Kulonprogo dari AP I, Sujiastono menambahkan, ada sekitar 20-an hektare lahan yang saat ini masih dalam proses pembebasan. Pihaknya menjamin pembebasan lahan rampung Desember ini.
"Untuk land clearing atau pembersihan lahan sekarang ini sudah 70 persen, itu dari sekitar 500-an hektare lebih total lahan bandara (NYIA di Kulonprogo)," bebernya.
Bandara NYIA di Kulonprogo sendiri ditargetkan beroperasi April 2019. Sujiastono menerangkan, walaupun April 2019 sudah dioperasikan bukan berarti pembangunan bandara sepenuhnya rampung.
"Beroperasi itu terminal sudah ada, kemudian runway sudah ada, pesawat bisa mendarat. Artinya masih ada beberapa yang belum selesai, nanti tetap kami lanjutkan pembangunannya, sampai 2020 sudah selesai," pungkas dia. (sip/sip)











































