.webp)
Mengantisipasi penyakit tersebut, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Brebes melakukan vaksinasi terhadap ratusan ribu unggas berbagai jenis.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Brebes, drh Jhoni Murahman menjelaskan, pemberian vaksin dilakukan di seluruh kandang unggas. Tidak hanya itik, unggas jenis lain seperti ayam buras dan ayam Bangkok juga diberikan vaksin ini.
"Hingga November ini, Dinas Peternakan tercatat sudah menyuntik vaksin sebanyak 120 ribu ekor unggas berbagai jenis. Ditargetkan, vaksin ini bisa meminimalisir angka kematian unggas," katanya.
Menurutnya tingkat kematian unggas akibat flu burung bisa mencapai 50 persen pada musim hujan. Bahkan bila sudah terjangkit flu burung, bisa mencapai 100 persen. Pada tahun 2013 lalu, virus H5N1 pernah menyerang ternak itik di Brebes.
Sedikitnya 65 ribu ekor itik mati dalam waktu yang singkat. Kejadian ini membuat para peternak menderita kerugian yang tidak sedikit. Dengan pemberian vaksin ini, diharapkan tingkat kematian bisa ditekan hingga 5 persen.
"Kalau hujan, unggas-unggas divaksin. Vaksin yang disuntikan adalah jenis AI Clade 232. Tiap ekor disuntikkan sebanyak 0,2 ml untuk unggas umur 10 hari. Semakin tua umur unggas, maka volume vaksinnya bertambah," kata Jhoni Murahman di kantornya Jalan Taman Siswa Brebes, Kamis (16/11/2017).
Samsudin, salah seorang peternak itik Desa Sawojajar, Kecamatan Wanasari, Brebes mengaku, sangat terbantu dengan pemberian vaksin tersebut. Saat ini, Samsudin sengaja meminta bantuan pemerintah untuk memvaksin 1.200 ekor itik yang berumur 10 hari.
Peternak itik ini pernah terkena serangan flu burung pada tahun 2013 lalu. Akibat serangan virus inidirinya rugi hingga puluhan juta rupiah. Saat itu, ribuan itik miliknya mati dalam waktu empat hari.
"Kalau ada vaksin, bisa mencegah kematian unggas. Saya pernah mengalami serangan flu burung, sehari bisa 100 sampai 200. Ribuan ekor mati dalam waktu empat hari," ujar Samsudin di kandang itiknya.
(bgs/bgs)
