"Nggak tahu (sosok Hitler)," kata pengunjung asal Balikpapan, Marisa (22) saat ditemui detikcom di Museum De Arca Yogyakarta, Sabtu (11/11/2017).
Walaupun tak mengetahui sosok Hitler, Marisa berpendapat supaya pihak museum lebih selektif dalam memajang patung tokoh-tokoh dunia. Menurutnya, lebih baik pihak pengelola museum memajang tokoh dunia yang bisa diteladani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya bila tokoh yang dipajang ternyata menarik minat pengunjung, bisa saja pengunjung tersebut salah paham bahkan terpengaruh terhadap sosok yang dipajang. Apalagi tidak semua pengunjung paham siapa sosok yang ditampilkan.
"Kalau ada anak kecil yang kemudian bertanya ini tokoh seperti apa, kan susah. Bisa saja si anak malah mengira tokoh tersebut orang yang baik, kan kasihan anak-anak" ungkapnya.
Sementara seorang pengunjung asal Makassar, Eny (41) menuturkan bila dia sudah mengetahui bila Museum De Arca sebelumnya memajang patung Hitler. Eny pun mengaku tertarik untuk melihat patung tersebut.
"Saya baru tahu di museum ini ada patung Hitler. Tahunya dari media, lihat di google kalau di sini ada patung (Hitler)," paparnya.
Eny menambahkan, sedari awal dia pun sudah mengetahui siapa sosok Hitler. Namun karena suatu hal, akhirnya patung Hitler di museum ini dicopot oleh pengelola.
"Lebih baik yang (patung yang dipajang) di sini tokoh-tokoh lokal, mending tokoh-tokoh nasional yang ditampilkan," sarannya. (sip/sip)