Empat korban tewas, sudah dimakamkan di daerah masing-masing hari ini. Sedangkan korban luka parah ada tiga orang yang masih menjalani perawatan di RSUD Kardinah Kota Tegal. Dua orang korban luka ringan sudah diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan.
Setelah lama dibiarkan kosong dan tak terurus, bangunan yang berada di Jalan Raya Talang, Desa Talang RT 11/RW 02. Kecamatan Talang itu kemudian dimanfaatkan oleh warga untuk membuka usaha warung dan tambal ban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasi Kesejahteraan Sosial Desa Talang, Istiqom kepada wartawan membenarkan bangunan itu dulunya bekas pabrik ubin. Sesuai yang tercatat di Balai Desa Talang, pemiliknya adalah Sucipto Waluyo (alm), warga Kota Tegal. Sedangkan ahli waris berada di Semarang dan Cirebon. Untuk pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) rumah tersebut dibayar oleh saudaranya yang ada di Jalan DI Panjaitan Kota Tegal.
![]() |
Selama puluhan tahun terbengkalai, bangunan ini dimanfaatkan warga untuk membuka usaha. Mulai dari tambal ban, warung makan, bakso, nasi goreng dan warung kopi.
"Kalau pagi sampai siang area rumah tua tersebut karena kosong dimanfaatkan oleh warga untuk berjualan lauk pauk, kedai kopi dan tambal ban. Sedangkan malam harinya buat jualan nasi goreng, sate ayam dan berbagai macam jajanan," ujar Istiqom.
Pengakuan warga menyebutkan, sesaat sebelum ambruk, terjadi hujan deras disertai angin kencang. Tidak hanya pedagang yang berada di lokasi ini, melainkan sejumlah pengendara motor yang berhenti untuk berteduh. Namun belum sempet hujan mereda, bangunan tempat berteduh ini ambruk dan menimpa mereka.
Meski proses evakuasi sudah selesai, puing-puing reruntuhan maish berserakan di lokasi. Polisi juga memasang garis polisi agar warga tidak mendekat. Tembok yang sebagian masih berdiri juga belum ada rencana untuk dirobohkan. Sampai saat ini masih banyak warga yang melihat di lokasi tersebut. (bgs/bgs)