"Pak Dandim tadi sedang memberikan pengarahan di depan. Tapi yang namanya kepala desa, mungkin kecapekan karena banyak aktivitas, saat itu ada yang menyandarkan kepalanya di kursi. Kemudian dia dipanggil sama Dandim, diberi shock therapy semacam militer," ungkap Ketua Paguyuban Kepala Desa se Kabupaten Rembang, Zidad, Jumat (10/10/2017).
Saat dikonfirmasi, Letkol Darmawan Setiyadi, mengakui melakukan tindakan tersebut. Ia mengakui tindakan yang dilakukannya tersebut dipicu kondisi fisiknya yang sedang kelelahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat saya menyampaikan materi untuk kepala desa, ada yang di depan saya terlihat seorang kepala desa terkesan menyepelekan. Saya panggil ke depan, saya ingatkan. Memang saya tempeleng kena pipi, tapi ya nggak keras," kata Darmawan sambil mempraktikan gerakan menyerupai menampar.
Setelah Darmawan turun dari mimbar, para kepala desa lalu menyerukan protes atas tindakan Dandim.
Darmawan mengakui tindakannya tersebut salah dan tidak sepatutnya dilakukan olehnya. "Ya mungkin itulah kondisi kelemahan saya yang mungkin dalam keadaan yang kurang fit. Saya lepas kontrol," lanjutnya.
Namun kemudian Dandim segera menetralisir tindakan dan kesalahannya. Dandim segera mengajak Muhamad Hilaludin (Kades Jambangan, Kecamatan Sarang) yang ditempelengnya itu berjabat tangan. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini