Berdasarkan pantauan, Rabu (1/11/2017) kondisi air laut berwarna hitam pekat. Selain itu bau busuk menyengat seperti got, juga tercium di sekitar lokasi. Bibir pantai juga berlumpur hitam, dengan ketinggian sekitar 15 cm.
Warga menduga kondisi ini akibat tercemar limbah. Jika diukur dari bibir pantai, warna hitam akibat endapan lumpur tersebut terjadi sampai sekitar 50 meter ke tengah laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Namun sayangnya, aduan tersebut belum mendapatkan respon dari pihak DPRD hingga saat ini. Warga kini hanya bisa berharap ada tindakan nyata dari DPRD ataupun Pemerintah Kabupaten mengatasi kondisi tersebut.
![]() |
Heri mengaku, warga setempat pernah mendatangi perusahaan yang ditengarai menjadi penyebab kondisi tersebut. Namun sayangnya, warga tidak memiliki bukti kuat.
"Kita cuma bisa berharap ada bantuan setidaknya dari Pemerintah ataupun DPRD. Pantai yang harusnya bersih, bisa untuk wisata malah jadi gini," imbuhnya.
![]() |
Di sisi lain, Pantai Wates mulai dikembangkan masyarakat setempat menjadi obyek destinasi wisata dengan keunggulan pasir putihnya. Namun sayangnya, potensi tersebut justru rusak karena pencemaran limbah tersebut.
"Padahal wisatawan yang berkunjung ke sini sudah mulai banyak. Namanya pantai, pasti mereka juga ingin main air, tapi selalu mengeluh kepada kami karena airnya sangat kotor bahkan menjijikkan," ujar salah satu pedagang setempat, Tarjo. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini