Pasar Online di Yogya Marak, BI Ingatkan Retail Dan UMKM Berbenah

Pasar Online di Yogya Marak, BI Ingatkan Retail Dan UMKM Berbenah

Edzan Raharjo - detikNews
Senin, 30 Okt 2017 18:11 WIB
Ilustrasi belanja online. (Foto: GettyImages)
Yogyakarta - Trend penjualan dan pembelian melalui pasar online di Yogyakarta terus mengalami peningkatan. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Yogyakarta mengingatkan pasar retail dan UMKM untuk berbenah. Pemda DIY juga diminta memberikan perhatian serius untuk menghadapi semakin maraknya bisnis online.

Salah bukti belanja online ini marak terlihat pada meningkatnya pengiriman barang melalui jasa pengiriman. Bahkan salah satu jasa pengiriman mengaku semenjak muncul bisnis online pengiriman yang menggunakan jasa tersebut meningkat 30% tiap tahunya.

Kepala Kantor Perwakilan BI DIY, Budi Hanoto, mengatakan trend belanja online memang mengalami peningkatan di Yogyakarta. Trend belanja online ini juga diakui menurunkan sektor perdagangan konvensional. Namun sejauh ini belum ada indikasi pasar retail tutup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada sedikit penurunan di sektor perdagangan (konvensional) karena memang ada online itu, tapi belum sampai tutup, retail masih eksis," kata Budi Hanoto di Yogyakarta, Senin (30/10/2017).

Sektor retail di Yogyakarta masih bertahan, salah satunya diuntungkan poleh posisinya sebagao kota destinasi wisata. Banyak wisatawan yang berkunjung, ada event-event skala nasional atau internasional yang sering digelar di Yogyakarta. Kondisi ini membuat sektor industri di Yogya seperti pada bisnis makanan dan minuman yang meningkat.

Meski demikian, BI tetap mengingatkan pasar retail dan UMKM di Yogyakarta berbenah melengkapi dengan dunia online. Pemda DIY juga harus memberikan perhatian serius untuk menghadapi semakin maraknya bisnis online. Seperti pembangunan infrastrukur, listrik, jaringan internet hingga pelosok desa dan jalan.

"Retail harus mengubah strateginya dengan online, UMKM juga harus melek teknologi untuk menjual produk-produknya melalui online," katanya.

Sedangkan terkait daya beli masyarakat, Budi Hanoto menilai masih cukup bagus. Secara sektoral, sektor industri mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan daya beli masyarakat dan peningkatan kunjungan wisawatan yang meningkatkan permintaan industri makanan dan minuman.

Namun diakui di sektor perdagangan, hotel dan restoran menunjukkan penurunan didorong oleh subsektor perdagangan karenanya banyaknya kompetitor dan situs belanja online. (mbr/mbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads