Jenazah Aten tiba di rumah duka di Pekalongan menggunakan mobil jenazah nomor polisi B 2872 KC. Jenazah Aten sampai di rumah duka pada Senin (30/10/2017) pukul 14.15 WIB.
![]() |
Tampak suami Aten, yakni Supriyo (33), yang mendampingi korban selama di rumah sakit. Dia masih tampak shock dan kelelahan. Bahkan, beberapa kali pingan saat keluar dari mobil jenazah. Begitu pula dengan Kurdi (58) ayah Aten dan anak semata wayang Aten yakni Ria Ardiansyah (13) juga nampak shock.
Jenazah sendiri disemayamkan di rumah duka hanya sekitar 10 menit, sebelum di bawa ke masjid untuk di salatkan sebelum dimakamkan di tempat pemakaman umum setempat.
Lantunan doa dari warga setempat yang datang ke rumah duka. Beberapa warga turut meneteskan air mata menahan sedih.
Tidak kuasa melihat kondisi jasad Aten, Kurdi sang ayah terpaksa di gotong warga karena beberapa kali pingsan. Kurdi langsung dibawa masuk ke dalam. Begitu juga dengan Ria Ardianssyah juga ikut dibawa masuk ke dalam rumah.
Kakak korban yakni M. Yusron (35) menuturkan, Aten meninggalkan anak satu yang masih dudu dibangku SMP kelas 1. Tujuan Aten bekerja ke pabrik kembang api itu untuk mengumpulkan uang bagi keluarga terutama anaknya.
"Dia kerja baru dua minggu. Katanya untuk membantu kumpul-kumpul uang untuk sekolah lebih tinggi anaknya," kata Yusron.
Dirinya sendiri mendengar kabar duka dari suaminya Aten. Aten, mengalami luka bakar yang cukup serius, dan menjalani perawatan di RSU Tanggerang, sejak hari Kamis lalu. "Semalem di telpon suaminya, kalau Aten sudah tidak ada," jelas Yusron.
![]() |
Yusron mengatakan Aten sendiri merupakan anak ketiga atau bungsu dari pasangan Kurdi dan Tami. "Dia bungsu. Kembar juga. Namun, kembarannya sudah meninggal saat masih kecil," katanya.
Sementara itu, setelah disemayamkan di rumah duka, jenazah langsung di bawa ke Masjid Jami Baitul Ma'mur desa setempat untuk di salatkan. Jenazah Aten dimakamkan di pemakaman desa setempat, tidak jauh dari rumah duka.
(bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini