Pasar Lesu, Optimisme Konsumen di Tegal Turun Pada Oktober 2017

Pasar Lesu, Optimisme Konsumen di Tegal Turun Pada Oktober 2017

Imam Suripto - detikNews
Senin, 30 Okt 2017 17:47 WIB
Joni Marsius. (Foto: Imam Suripto/detikcom)
Tegal - Survei yang dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tegal, menunjukkan secara umum terjadi penurunan semua indeks pada bulan Oktober 2017 ini dibanding bulan sebelumnya. Salah satu faktornya adalah masyarakat lebih selektif membelanjakan uangnya. Kondisi ini menyebabkan lesunya pasar di Tegal dan sekitarnya.

Hasil survey Kantor Perwakilan BI Tegal mengungkapkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Oktober 2017 berada pada level optimis di atas 100 persen, yakni 141,83 persen. Optimisme ini didukung oleh komponen Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) yang berada pada level optimis, yaitu 132.00 persen dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) sebesar 151,67 persen.

Kepala Kantor Perwakilan BI Tegal, Joni Marsius, memaparkan secara umum terjadi penurunan semua indeks pada bulan Oktober 2017 ini dibanding perolehan score pada bulan sebelumnya. Namun pada tiga bulan mendatang, ekspektasi masyarakat Kota Tegal dan sekitarnya diharapkan akan meningkat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Turunnya IKK ini disebabkan masyarakat lebih selektif dalam membelanjakan uangnya. Mereka umumnya menunda konsumsinya karena lebih memilih ditabung di Bank baik untuk deposito atau lainnya. Hal ini selaras dengan naiknya jumlah kredit di Bank sebesar 14 persen pada bulan Oktober ini.

"Sebanyak 61 persen responden menyatakan hal tersebut. Alasan perubahan belanja konsumsi disebabkan perubahan belanja makanan yang makin meningkat," kata Joni, Senin (30/10/2017) siang.

Kenaikan ini selaras dengan ekspektasi harga yang mengalami kenaikkan karena pengaruh hari raya keagamaan, yakni Natal dan Tahun Baru.

Sementara itu, khusus penjualan barang eceran, justru mengalami kenaikkan. Hasil survey yang dilakukan mengungkapkan, angka indeks penjualan riil tercatat sebesar 119,9 persen atau naik sebesar 1,57 persen dibanding bulan bulan sebelumnya. Kenaikkan ini dipengaruhi oleh melonjaknya beberapa jenis barang. Secara spesifik, penjualan pada kelompok bahan bakar mengalami kenaikkan paling tinggi.

"Responden memperkirakan penjualan pada 3 sampai 6 bulan mendatang akan terus mengalami kenaikan. Kondisi ini tampak pada ekspektasi harga 3 sampai 6 bulan yang akan datang," tutur Joni. (mbr/mbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads