Korban bernama Dika Tri Wahyu, Thoha Angga Pradanan, Azis Dwi Prasetyo dan Faturahman datang 10 hari lalu ke Kos-kosan Sweet Home Residence di Jalan Anggrek VIII nomor 2 Semarang. Mereka membayar di muka untuk satu bulan.
"Saya menerima tamu atas nama Fatur dari Purbalingga. Dia baik, etikanya baik mulai dari pemesanan kamar sebulan, beliau mintanya satu bulan. Dia minta satu room ditinggali 4 orang. Waktu itu saya sampaikan tidak apa-apa," kata General Manager Sweet Home Residence, Eunike Renny kepada detikcom, Senin (30/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tidak pernah lihat selain anak berempat itu," tegasnya.
Selama di penginapan, tidak ada kegiatan mencurigakan dan para korban lebih sering melakukan aktivitas di dalam kamar. Keluar kamar paling sering hanya untuk olahraga dan membeli makanan.
"Selama anak-anak itu tinggal di sini. Tidak pernah keluar ke mana-mana, selain keluar olahraga di sekitar sini sama beli makan. Beli makannya dibungkus dan dibawa ke kamar," pungkas Eunike.
Eunike membenarkan ada kepolisian yang datang ke penginapannya tadi malam. Setelah itu empat anak tersebut keluar dan menitipkan kunci ke resepsionis.
"Saya juga tidak menyangka tadi malam ada penjemputan. Anak-anak itu jadi korban (penipuan), saya jadi ikut prihatin," ujarnya.
Untuk diketahui, empat korban tersebut merupakan korban Titin yang diminta menginap di Semarang karena dijanjikan akan mengikuti pelatihan lanjutan.
"Ke empat anak tersebut disuruh kos sudah 10 hari di daerah Semarang dengan alasan untuk menunggu penjemputan dari Pusdik guna mengikuti pendidikan susulan di Banyubiru dan Watukosek," kata Kabid Humas Polda Jateng, AKBP Agus Triatmaja.
Saat ini Polres Purbalingga masih mendalami kasus tersebut setelah pelaku berhasil ditangkap. Para korban juga sudah dibawa pulang ke Purbalingga. (alg/mbr)











































