Tujuh orang diantara para korban itu adalah warga Desa Balaradin Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Ada 12 warga Kabupaten Tegal yang bekerja di pabrik tersebut. Mereka merupakan warga dari satu desa, yakni Desa Balaradin, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya korban yang mengalami luka bakar parah itu hingga 80 persen. Tujuh orang itu masing masing, Deni Purwanto, Kardiman, Khalimi, Muhammad Taneri, Tanzilal Umam, Kardiman, dan Anggi Panji Pangestu.
"Tiga orang masih belum jelas nasibnya dan masih dicari," kata Umar Utsman.
Tiga orang yang hilang itu yakni Khalimi, Muhammad Taneri, dan Yusli. Sedangkan korban luka berat hampir 80 persen yakni Kardiman dan Anggi Panji Pangestu. Sedangkan luka ringan Tanzilal Umam, dan Deni Purwanto.
Tiga di antara tujuh korban ini merupakan kakak beradik. Mereka adalah Deni Purwanto, Anggi Panji Pangestu, dan Muhammad Taneri. Muhamad Taneri hingga kini masih belum diketahui nasibnya. Ketiganya merupakan anak dari pasangan Rojianto (55) dan Sopiah (45).
"Saya punya anak tujuh. Tiga anak saya bekerja di pabrik itu," kata Rojianto saat ditemui di rumahnya RT 001 RW 001 Desa Balaradin, Kecamatan Lebaksiu.
Pihak keluarga korban yang masih belum diketemukan hingga kini masih menunggu kejelasan dari proses identifikasi. Sampai saat ini, keluarga masih menunggu kabar dari kepolisian.
Sementara itu Muanah (37) kakak kandung Khalimi, korban hilang menuturkan, keluarga saat ini masih menunggu kejelasan adik kandungnya itu yang hingga saat ini hilang belum diketahui nasibnya.
"Semoga cepat ada kejelasan. Khalimi meninggal atau bagaimana," tutur Muanah. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini