Santri Pekalongan Galang Koin untuk Bayi yang Kehilangan Sekat Hidung

Santri Pekalongan Galang Koin untuk Bayi yang Kehilangan Sekat Hidung

Robby Bernardi - detikNews
Senin, 23 Okt 2017 15:13 WIB
Foto: Robby Bernardi
Pekalongan - Bayi Adiyatma Serkan Altaya kehilangan sekat hidung usai dirawat di RSUD Kajen Pekalongan. Puluhan santri di Pekalongan menggalan 'Koin Peduli Erkan' untuk biaya medis kelanjutan bayi ini.

Aksi ini digelar di Kantor Bupati, Kantor Dinas Keseatan dan Kantor DPR D Kabupaten Pekalongan, Senin (23/10/2017).

Sambil membawa kotak dengan foto bayi Adiyatma atau Erkan, mereka membawa sepanduk bertuliskan "Selamat Hari Santri Nasional 22 Oktober 2017 Resolusi Jihad, Peduli Nasib Adiyatma Erkan Altaya, Bayi santri Kedungwuni yang mengalami cacat hidung diduga akibat kelalaian oknum dokter RSUD Kajen".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah seorang santri dari Ponpes Kedungwuni, Faturokhman (18) menyampaikan alasannya ikut serta dalam aksi ini.

"Keluarga ini keluarga santri, anak santri. Jadi kita ikut peduli. Hanya tenaga yang bisa saya bantu seperti ini (aksi)," kata Faturokhman.


Kuasa hukum dari keluarga bayi Adiyatma, M Yusuf, mengatakan, aksi ini diprakarsai warga dan pemuda yang ikut peduli terhadap nasib bayi Adiyatma.

Yusuf melanjutkan, pihak keluarga mendapat surat yang ditandatangani Direktur RSUD Kajen, yakni dr Dwi Ari Gunawan, yang berisi bahwa persoalan bayi Adiyatma telah selesai. Surat ini membuat keluarga kecewa.

"Pihak keluarga kecewa dengan isi surat dari pihak Rumah Sakit Kajen tersebut. Tidak sesuai dengan apa yang telah disepakati saat mediasi belum lama ini," jelasnya.

Dijelaskan M Yusuf, karena dianggap selesai sepihak oleh RSUD Kajen inilah, justru membuat dukungan dari berbagai warga dan kalangan ke pihak keluarga pasien berdatangan.

Paman bayi Adiyatma, Lukman (47) menyampaikan terima kasih atas kepedulian sejumlah pihak. Walaupun saat ini pihak rumah sakit sudah memutuskan komunikasi, kata Lukman, justru direspon dengan aksi penggalangan koin peduli.

"Keluarga berterimakasih sekali. Kita keluarga kecewa atas apa yang saat ini terjadi. Kecewa dengan pihak rumah sakit. Untuk kondisi bayi, kemarin sempat panas (demam), saat ini sudah agak membaik di rumah. Sehat, walaupun kemarin sempat sakit," kata Lukman.

Aksi ini mendapatkan respon positif di kalangan para ASN di Kabupaten Pekalongan. Tidak hanya ASN Pemkab Pekalongan saja, Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi mendadak keluarkan uang untuk ikut andil memberi dukungan penggalangan dana tersebut.

Di hadapan para peserta aksi, Asip Kholbihi, menjelaskan pihaknya akan melakukan langkah-langkah agar kedua belah pihak yakni pihak RSUD Kajen maupun keluarga untuk duduk bersama kembali.

"Saya akan turun tangan masalah ini. Ditunggu saja," kata Aship.

Sementara itu, uang hasil dari aksi peduli hari pertama ini rencananya uangnya akan dikumpulkan terlebih dahulu. Hingga nanti pada puncak aksi Jumat (27/10) mendatang, akan diberikan langsung ke pihak keluarga guna pengobatan kelanjutan bayi Adiyatma. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads