Buya Syafii: Masalah Kebudayaan dan Ketimpangan Harus Jadi Perhatian

3 Tahun Jokowi-JK

Buya Syafii: Masalah Kebudayaan dan Ketimpangan Harus Jadi Perhatian

Edzan Raharjo - detikNews
Sabtu, 21 Okt 2017 20:02 WIB
Buya Syafii: Masalah Kebudayaan dan Ketimpangan Harus Jadi Perhatian
Buya Syafii Maarif di Sleman hari ini. Foto: Edzan Raharjo
Sleman - Masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla (JK) telah berusia 3 tahun. Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif menilai masih ada beberapa pekerjaan rumah untuk keduanya.

Buya mengatakan perhatian terhadap daerah-daerah di luar Jawa sudah dilakukan. Meskipun dampaknya tidak bisa langsung dirasakan.

Buya mengatakan bahwa ketimpangan sosial saat ini masih sangat tajam dan ini karena juga warisan masa lampau yang menumpuk. Upaya perbaikan memang sudah dilakukan oleh Jokowi. Menurut Buya, dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen masih sedikit menyerap tenaga kerja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mempertautkan jarak ketimpangan, itu yang harus dilakukan. Dan sebenarnya itu sudah mulai dilakukan, baik oleh pemerintah maupun konglomerat," kata Buya Syafii Maarif Seminar Nasional "Bisikan dari Jogja: Refleksi, Evaluasi, dan Rekomendasi Bidang Kebudayaan Tiga Tahun Pemerintahan Jokowi-JK" di Jogjakarta Plaza Hotel, Jl Affandi, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (21/10/2017).

Selain masalah ketimpangan, kebudayaan juga harus menjadi perhatian Jokowi-JK. Dia menilai orang yang berbudaya itu sesungguhnya orang yang punya martabat, punya harga diri dan cara berfikir yang jernih.

"Ini yang belum nampak. Terutama yang merusak Indonesia adalah politisi, padahal mereka partai politik itu dari pandangan demokrasi adalah salah satu pilar demokrasi yan penting. Dan ini belum berjalan dengan baik bahkan mungkin masih jalan di tempat," kata Buya.

Belum ada pendidikan politik yang bisa mengangkat seorang politisi menjadi negarawan. Padahal yang diperlukan untuk jangka panjang adalah negarawan-negarawan yang petarung. Bukan negarawan yang hanya berteori. Tetapi yang petarung yang mau turun ke bawah.

Buya Syafii menilai, kelebihan Jokowi adalah seorang presiden yang mau turun ke bawah dan bersedia memantau semua proyek secara detail.

"Itu yang menurut saya kelebihan dia," ujarnya. (sip/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads