Faqih mengatakan, seleksi untuk mengikuti MHQ Internasional tersebut diawali dari tingkat bawah. Awalnya, Pemkab Semarang menyelenggarakan lomba MHQ dan pengumuman tersebut disampaikan kepada warga seperti di Ponpes Roudhotul-Huffadz milik orangtuanya.
"Pada tahun 2015, saya juara 1 lomba MHQ tingkat Kabupaten Semarang. Kemudian, akhir Desember 2015 lomba di tingkat provinsi, alhamdulillah juara 1. Setelah, pada Juli 2016 dikirim mewakili Jawa Tengah dalam MTQ di NTB dan dapat juara 2," kata Faqih saat ditemui di rumahnya, Rabu (18/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami dikabari untuk berangkat pada 4 Oktober 2017, sedangkan lomba 7-11 Oktober 2017 dan kembali pada 15 Oktober 2017," ujarnya.
Dalam lomba yang dilangsungkan di kompleks Masjidil Haram tersebut, Faqih berhasil menjadi juara 3 dengan nilai 98,6. Sedangkan juara 1 dari Bangladesh dengan nilai 99 dan juara 2 dari Nigeria dengan nilai 98,8. "Memperoleh hadiah uang tunai dari 80.000 real dari Kerajaan Arab Saudi dan piagam," katanya.
Ia mengaku, baru kembali dari Arab Saudi dari, Senin (16/10) lalu. Setibanya di Jakarta harus bertemu dengan Dirjen Penerangan Agama Islam Kemenag RI. Demikian halnya saat sampai di Semarang bertemu terlebih dahulu dengan Kakanwil Kemenag Jateng.
"Baru sampai di rumah pukul 21.30 WIB, kami disambut warga diarak dari jalan besar sampai rumah, terus ada tasyakuran," ujarnya dengan raut wajah gembira. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini