Suasana duka sangat terasa. Pemakaman yang berlangsung di kampung halaman ayahnya, Wastam, ini dihadiri keluarga, warga, teman dan suporter bola Persip Pekalongan.
Kepada detikcom, Wastam mengaku tidak pernah menyangka anaknya akan meninggal dengan cara seperti itu.
"Saya tidak menyangkanya kejadian itu menimpa anak saya," jelas Wastam, Jumat (13/10).
Wajah Wastam nampak berduka mendalam atas kepergian anaknya. Kesedihan yang mendalam ini, nampak saat para petaziah meninggalkan areal makam, Wastam masih berada di gundukan tanah tempat peristirahatan terakhir anaknya.
Beberapa kali tangannya mengelus batu nisan anaknya sembari berdoa lirih.
![]() |
Sebelumnya, jenazah Banu Rusman tiba di kampung halaman orangtuanya pada Jumat (13/10) sekitar pukul 04.00 dini hari. Turut serta dalam rombongan dari Tangerang ini kakak ipar korban yakni Aryadin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banu sendiri besar dan tinggal di Tangerang tempat kakaknya. Sedangkan Wastam tinggal di Pekalongan.
Banu Rusman, diketahui tewas akibat bentrokan usai pertandingan pada Rabu (11/10). Korban sempat dibawa ke rumah sakit, namun akhirnya meninggal. Selain Banu, 18 suporter lainnya juga dibawa ke rumah sakit akibat kerusuhan itu. (sip/sip)