Adapun enam pusaka milik Pemkab Semarang yang dijamas terdiri tiga tombak dan tiga keris. Kemudian, jika sebelum-belumnya jamasan dilakukan seorang juru kunci, tapi kali ini dilakukan secara gotong royong dengan melibatkan perwakinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), lurah dan warga masyarakat sekitar Ungaran.
Juru kunci pusaka Pemkab Semarang, M Edi Sukarno mengatakan, pusaka yang dijamas ini merupakan peninggalan Ki Ageng Pandanaran, yang merupakan Bupati Semarang pertama. Pusaka yang dijamas yakni tombak Ki Ageng Bayu hingga tombak Trisula yang rutin dijamas setiap bulan Sura. Kemudian, pada setiap tanggal 2 Mei, bertepatan dengan HUT Kabupaten Semarang.
"Pada Hadi Jadi, jamasan dilakukan untuk mengenang Ki Ageng Pandanaran karena pendiri Kabupaten Semarang. Sedangkan pada bulan Sura ini untuk membersihkan diri," kata Edi di sela-sela jamasan yang dilangsungkan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang, Kamis (12/10/2017).
Prosesi jamasan pusaka peninggalan Ki Ageng Pandanaran di Semarang. Foto: Eko Susanto |
Kemudian untuk menjaga pusaka dan kelangsungan pemerintahan, katanya, tak hanya menjadi tugas pejabat saja, melainkan juga tugas seluruh warga Bumi Serasi. (sip/sip)












































Prosesi jamasan pusaka peninggalan Ki Ageng Pandanaran di Semarang. Foto: Eko Susanto