Sekda DIY, Gatot Saptadi mengatakan berbagai kegiatan tasyakuran atau pesta rakyat Mangayubagyo pelantikan Sri Sultan HB X dan Paku Alam X akan dilakukan baik di Keraton Yogyakarta, Puro Pakualaman dan juga di kabupaten/kota di DIY. Dia menjelaskan acara ini digelar sebagai bentuk mangayubagyo atau menyambut dengan bahagia. Mangayubagyo dilaksanakan baik oleh masyarakat maupun oleh pemerintah daerah.
Sejumlah kegiatan mangayubagyo di antaranya adalah Mujahadah yang dilaksanakan oleh Kraton dan Puro Pakualaman. Lokasi Mujahadah dapat dilakukan di masjid atau di pagelaran. Kemudian juga akan diadakan kegiatan dari lintas agama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu juga akan digelar pesta budaya di dua tempat yakni di Keraton dan Puro Pakualaman. Kemudian juga tumpengan atau angkringan bersama dengan masyarakat yang rencananya digelar di halaman gedung DPRD DIY, Jalan Malioboro.
Tumpengan ini akan dilaksanakan usai pidato Gubenur yang pertama setelah pelantikan di depan sidang paripurna DPRD DIY pada tanggal 16 Oktober 2017.
Ia mengatakan bahwa biaya untuk kegiatan tersebut diambil dari dana APBD, tetapi berapa besaranya, pihaknya mengaku belum mengetahui. Acara yang diselenggarakan oleh Pemda, kata Gatot, akan dilaksanakan mulai tanggal 16 Oktober. Sedangkan acara yang sifatnya untuk spontanitas dari masyarakat bisa dilakukan sebelum tanggal 16 Oktober.
"Waktu penyampaian pidato kita mengundang Mendagri," kata Gatot. (sip/bgs)











































