Kapolda Jawa Tengah, Irjen (Pol) Condro Kirono, mengatakan ada 6 personel Brimob yang ditugaskan menjaga sumur minyak tersebut atas permohonan resmi dari perusahaan.
"Keberadaan anggota karena adanya permohonan pengamanan proyek vital nasional kepada Polri, Sat Brimob Polda Jateng sehingga ditempatkan di sana 6 orang. Permohonan pengamanan kurang lebih sebulan," kata Condro saat jumpa pers di Akpol, Semarang, Rabu (11/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut saksi, Brigadir Muhadi, tidak ada cekcok antara tiga orang tersebut sebelum dirinya pergi untuk mandi dan meninggalkan barak. Namun ketika sedang di kamar mandi terdengar 2 kali dentuman senjata api.
"Ada saksi yang mendengar tembakan 2 kali, dia keluar kamar mandi, saksi Muhadi," tandas Condro.
Muhadi segera menuju lokasi untuk melihat apa yang terjadi. Namun ia dicegah Bripka Bambang Tejo dan menyuruhnya pergi. Setelah Muhadi menjauh terdengar satu kali bunyi tembakan dari lokasi Bripka Bambang Tejo. Saat dicek, Bripka Bambang tewas dengan luka tembak di kepala dan ada senjata AK 101 di dekatnya sedangkan dua Brimob lainnya juga tergeletak.
"Kalau masalah pribadi ada tingkat emosi saat seperti itu, kadang bisa saja terjadi pada siapapun. Saya tentunya merasa prihatin," pungkas Condro.
Terkait peristiwa di lokasi yang seharusnya dijaga itu, Condro mengaku akan melakukan evaluasi termasuk evaluasi internal terhadap anggota.
"Kami akan melakukan evaluasi terutama penugasan di tempat itu. Di sana sebenarnya sudah bertugas sebulan. Akan evaluasi internal," tegasnya. (alg/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini