Kawasan Heritage Kotabaru Yogya Dipenuhi Puluhan Patung

Kawasan Heritage Kotabaru Yogya Dipenuhi Puluhan Patung

Usman Hadi - detikNews
Selasa, 10 Okt 2017 18:07 WIB
Foto: Usman Hadi/detikcom
Yogyakarta - Sebanyak 54 patung karya 50 pematung terpampang di ruang publik kawasan Heritage Kotabaru, Kota Yogyakarta. Pameran patung karya seniman Indonesia dan mancanegara ini rencananya dipajang selama tiga bulan.

Pameran bertema 'Jogjatopia' secara resmi dibuka di depan Museum Sandi di Jl Faridan M. Noto, Yogyakarta, Selasa (10/10/2017). Para peserta Jogja Street Sculpture Project (JSSP) 2017 ini adalah anggota Asosiasi Pematung Indonesia (API).

Peresmiannya diawali dengan pelepasan ratusan burung pipit, disusul kemunculan pasukan bergodo yang menyusuri kawasan Heritage Kotabaru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Umum JSSP 2017, Hedi Haryanto mengatakan, pameran patung di ruang publik ini dimaksudkan untuk menjadi media edukasi masyarakat. Agar supaya masyarakat semakin menghargai keberadaan patung di ruang publik dan mengetahui pemanfaatan ruang publik.

"Ini sarana edukasi bagi masyarakat dan karya-karya pematung dapat dinikmati masyarakat," kata Hedi kepada wartawan disela-sela acara pembukaan, Selasa (10/10/2017).

Meski dipajang di ruang publik, Hedi yakin puluhan patung karya para seniman ini tidak akan dirusak oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Sebab lanjut Hedi, masyarakat Yogya memiliki kesadaran tinggi dalam mengapresiasi sebuah karya seni.

"Selain itu, alasan digelar di ruang publik karena seniman juga ingin karyanya diapresiasi oleh masyarakat luas. Dengan adanya pameran patung di ruang publik, setiap orang bisa dengan bebas melihat karya seni," katanya.

Tak hanya itu, digelarnya pameran ini juga dalam rangka mendekatkan masyarakat dengan kesenian patung, termasuk dengan para seniman. "Tinggal sekarang bagaimana seniman merespon dengan baik," paparnya.

Hedi menambahkan, dipilihnya kawasan Heritage Kotabaru sebagai tempat pameran dilatarbelakangi faktor sejarah. Sebab di kawasan ini masih banyak dijumpai bangunan kuno yang didirikan pada masa Hindia Belanda, baik bangunan berupa hunian maupun area publik.
salah satu karya peserta JSSP 2017salah satu karya peserta JSSP 2017 Foto: Usman Hadi/detikcom


"Seni patung yang ada diarea publik Kotabaru ini memiliki fungsi sosial yang melekat pada sebuah kawasan. Kawasan Kotabaru dipilih untuk menengok kembali sejarah dan meraba visi kolonial yang utopis tentang kota masa depan," paparnya.

Sementara itu Ketua Umum API, Anusapati menambahkan adanya pameran karya-karya pematung di luar galeri atau gedung pameran akan menjadi menjadikan interaksi positif antara seniman dengan masyarakat umum. Sebab selama ini karya-karya seni lebih banyak digelar di dalam ruangan atau galeri.

"Ini pameran outdoor, di ruang publik. Semua masyarakat bisa mengakses dan menikmati. Ini juga pameran yang kedua sejak tahun 2015," kata Ninus panggilan akrabnya.

Puluhan patung karya para seniman patung itu dipajang di seputaran Kotabaru yang merupakan kawasan heritage peninggalan zaman Belanda. Patung-patung itu dipasang diantaranya di Jl Yos Sudarso atau Stadion Kridosono, Faridan M. Noto, Jl Suroto, simpang empat Galeria, simpang empat Gramedia Jl Sudirman, jembatan Gondolayu dan halaman parkir Mc Donald Sudirman. Pameran ini akan berlangsung hingga awal bulan januari 2018.

(bgs/bgs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads