Dosen pembimbing dari Dwi Hartanto menceritakan terkait sikap dan perilakunya selama menjalani bimbingan skripsi. Yuliana Rahmawati ST MT membimbing skripsi Dwi selama sekitar 6-8 bulan.
Ia menceritakan, Dwi Hartanto banyak bercerita tentang cita-citanya. Terutama adalah impianya untuk bisa kuliah ke luar negeri. Dan cita-cita tersebut sudah diraihnya. Adu argumen antara dosen dan mahasiswa yang terjadi, kata Yuliana masih wajar dalam perdebatan akademik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, Dwi Hartanto dikenalnya sebagai mahasiswa yang aktif dan nmengikuti beberapa kegiatan di kampus seperti masuk di tim robotika. Dalam bimbingan juga aktif dan tidak mengalami kendala yang berarti atau kesulitan apapun. Bahkan dia menilai Dwi merupakan mahasiswa yang cerdas yang menonjol di antara teman-temanya.
Yuliana Rahmawati berharap Dwi bisa memperbaiki sikap dan mengambil hikmah atas apa yang terjadi. Ia pun diharapkan bisa menebus apa yang telah ia lakukan yaitu meminta maaf ke kampusnya.
"Dia harus bisa menebus, dia datang ke kampus untuk minta maaf pada rektor dan civitas akademika," kata Yuliana.
Kasus ini juga menjadi bahan evaluasi. Terutama dalam menanamkan nilai ke mahasisa bahwa tidak cukup nilai akademik tinggi tetapi sikap adalah hal yang penting.
"Kami masih ingin dia bisa perbaiki sikapnya, Ibu mana yang tidak ingin anaknya menjadi baik. Saat ini harusnya bisa menjadi pelajaran buat dia," katanya.
"Harapan saya bisa berubah bisa perbaiki sikapnya dan untuk kompetensinya tetap bisa dikembangkan," katanya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini