"Harus benar-benar bersih mengolahnya," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Banjarnegara Abdul Suhendi di kantor, Senin (9/10/2017).
Dia mencontohkan saat membuat gaplek atau leye dari bahan singkong harus dilakukan dengan hati-hati dan bersih. Sebab, singkong mempunyai kandungan sianida yang dapat membahayakan tubuh. Tetapi kandungan sianida di setiap jenis singkong berbeda-beda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya bagaimana proses membuat gaplek, Hendi menjelaskan harus direndam sekitar 24 jam dengan air yang selalu diganti. Nantinya, dari hasil rendaman kemudian dijemur sebelum dihaluskan untuk dikukus.
"Asal membuatnya benar makanan gaplek tidak berbahaya dan memiliki kandungan karbohidrat yang cukup. Hanya kandungan protein kurang, jadi mestinya ditambah lauk yang mengandung protein tinggi," jelasnya.
Menurutnya kandungan gaplek untuk mencukupi kebutuhan karbohidrat sehari-hari tidak kalah jika dibandingkan dengan beras.
Hanya, bagi warga yang mengkonsumsi gaplek harus diimbangi dengan banyak makan protein. Sebab, jika dibandingkan beras, gaplek lebih sedikit kandungan protein.
"Sekitar 4 persen dari jumlah total warga di Banjarnegara yang mengkonsumsi karbohidrat non beras. Seperti dari jagung atau singkong," katanya.
Menurutnya warga yang mengkonsumsi karbohidrat non beras seperti dari jagung atau singkong tersebar di beberapa wilayah.
"Tersebar, ada di Kecamatan Wanayasa, Punggelan, Purwanegara dan Mandiraja," terangnya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini