Darmiyanto adalah seorang penarik becak. Dia berlari dari rumahnya di Jalan Raya Salatiga-Dadapayan Km 10 Gang Atlit No 52 RT 20 Ngemplak Tugel, Kelurahan Krandon Lor, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, menuju tempat mangkalnya di Kota Salatiga.
Sejak berangkat dari rumahnya, dia telah memakai kaos dan sepatu serta membawa tas di punggungnya. Dia terus lari dan begitu sampai pangkalan becaknya, kaos beserta sepatu tetap dipakai untuk mengayuh becak.
"Tiap berangkat ke sini (pangkalan), saya selalu lari. Kemudian biar nggak jenuh, saya memilih rute dan jalan lain," kata Darmiyanto saat ditemui di pangkalan becaknya Jalan Pemotongan, Kota Salatiga, Senin (9/10/2017).
Kemudian saat pulang sore harinya juga lari sampai rumahnya. Hal tersebut dilakukan tiap harinya sejak berpuluh-puluh tahun lamanya.
"Kebetulan kalau istri nitip gula atau belanja lainnya, saya naik angkot. Praktis kalau membawa barang tidak bisa lari," ujar Dar, begitu panggilan sehari-harinya.
Untuk menjaga stamina dan tubuhnya tetap sehat, katanya, pertama menjaga pola makan. Kemudian juga tidak pernah merokok dan begadang. Selain itu, tiap harinya selalu meminum jamu hasil ramuannya.
Jamu hasil ramuannya tersebut, kata Dar, pertama pagi hari sebelum berangkat minum 3 gelas teh manis. Kedua, susu dicampur madu dan telur bebek. Kemudian setelah itu, masih minum 3 gelas air putih.
![]() |
"Ini saya lakukan sejak tahun 1970 hingga sekarang. Setelah minum semua, saya berangkat lari sampai siang nggak makan," kata pria kelahiran 1 Januari 1936 ini.
Dar menceritakan, selain menjadi pengayuh becak, sampai sekarang ini dia masih mengikuti sejumlah lomba lari maraton terutama di kategori lari veteran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di jarak 400 meter dapat juara 3, sedangkan jarak 200 dan 800 meter menduduki peringkat 6," ujar Darmiyanto yang telah memperoleh 9 piala dan 171 medali dari berbagai lomba lari.
Pengayuh becak lainnya, Siswanto (51), menambahkan, jika Darmiyanto merupakan salah pengayuh becak di Jalan Pemotongan yang tertua.
"Pak Dar ini pengayuh becak paling tua di sini. Tiap hari dari rumahnya hinga sini lari, liburnya kalau hari Jumat," kata Siswanto yang asli Imogiri, Bantul ini. (sip/sip)