Seperti di wilayah Kabupaten Jepara yang lain. Di Karimunjawa juga menawarkan cinderamata berupa kerajinan kayu, di antaranya cincin, gelang, tasbih, keris, tongkat komando, dan pipa rokok.
Istimewanya, kerajinan itu dibuat dari kayu yang diyakini bertuah. Yakni kayu setigi, dewandaru, dan kalimasada. Ketiga jenis kayu tersebut merupakan kayu khas Pulau Karimunjawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak menebang pohon, tapi memanfaatkan kayu dari pohon-pohon yang sudah mati di gunung. Sehingga, kayunya memang benar-benar sudah tua," ujar Biki di sela-sela kesibukannya membuat cendera mata gelang kayu, Minggu (8/10/2017).
Biki menceritakan, kayu Setigi yang dibuat cinderamata banyak diyakini masyarakat mampu mengeluarkan bisa ular. Selain itu, juga dapat digunakan untuk penyembuhan berbagai jenis penyakit dengan metode tradisional. Terutama penyakit luar atau luka.
"Kayu Setigi itu bisa tenggelam di air, terutama yang berusia tua. Kayu Setigi yang tua biasanya berwarna hitam legam. Yang seperti ini harganya beda, agak mahal," tutur dia.
Sementara, kayu Dewandaru dan Kalimasada, masyarakat banyak meyakini dapat meningkatkan kewibawaan seseorang. Itu sebabnya, dua jenis kayu ini banyak dibuat menjadi tongkat komando.
"Sering saya mendapat pesanan tongkat komando untuk para pejabat dan aparat TNI dan polisi," kata Biki.
Tak hanya meningkatkan kewibawaan, Biki menambahkan, kayu dewandaru dan kalimasada juga diyakini masyarakat dapat dijadikan penangkal santet. Selain itu, juga dapat dijadikan penangkal pengaruh buruk di dalam rumah.
"Untuk harga mulai puluhan ribu rupiah sampai jutaan rupiah. Sesuai dengan jenis, usia kayu dan motifnya," tandasnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini