Ritual diawali dengan memanjatkan doa bersama yang dilakukan oleh ratusan warga setempat di Pepunden Makam Cabak Awu, yang terletak di pinggir sungai Bogowonto, Jumat (6/10/2017). Setelah doa selesai digelar, sesaji yang telah disiapkan kemudian dilarung di sungai terbesar di Purworejo itu sebagai puncak acara ritual.
"Pertama doa bersama dulu di makam Cabak Awu, terus sesaji yang isinya hasil tani sperti nasi sayur dan lauk pauk. Ritual ini dilaksanakan untuk menolak bencana banjir agar tidak menimpa desa ini," kata sesepuh desa, Tumijo (50), kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Ya kalau hujan pasti banjir karena sungai bogowonto meluap, bahkan ketinggian air bisa mencapai 2 meter terus merendam lahan pertanian dan rumah-rumah," lanjutnya.
![]() |
Dengan lahap, mereka pun menyantap hidangan khas desa sambil menikmati suasana tepi sungai. Makan bersama tersebut juga merupakan simbol kerukunan dan untuk mempererat tali persaudaraan.
![]() |
Salah seorang warga setempat, Miratun (62), sengaja datang untuk ikut berdoa sekaligus bersilaturahmi dengan warga lain.
"Ya ini ikut nyengkuyung acara ritual tolak bencana terus makan ramai-ramai ini di pinggir sungai biar tambah mempererat persaudaraan," tuturnya.
Dengan adanya ritual tolak bencana banjir tersebut, diharapkan di desa yang terletak di kecamatan Purwodadi ini tidak lagi terkena banjir. Rencananya ritual ini akan terus dilaksanakan secara rutin tiap musim penghujan mulai datang, untuk menjaga keselamatan desa dan warganya. (sip/sip)