Adapun simulasi rekayasa lalu lintas akan dilakukan pada Rabu, 4 Oktober 2017 mulai pukul 06.00 WIB. Simulasi berakhir dalam waktu 24 jam, yaitu pada 5 Oktober 2017 pukul 06.00 WIB.
"Simulasi ini adalah sedikit pengenalan kepada masyarakat agar punya gambaran. Jadi saat nanti mulai dibangun, masyarakat tidak kaget," kata Kepala Dishub Surakarta, Hari Prihatno, di kantornya, Senin (2/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama simulasi, Dishub akan memasang barikade dan water barrier sebagai pembatas antara jalan dengan area pembangunan flyover. Persimpangan sebidang atau persimpangan kereta api (KA) Manahan akan ditutup total.
Di Jalan Moewardi, pengendara dari simpang empat Masjid Kottabarat ke utara tidak diperkenankan belok ke arah Jalan Yosodipuro. Namun Dishub membuat persimpangan baru yang menghubungkan dengan Jalan Hasanuddin, baik ke kanan maupun kiri.
Pengendara dari Jalan MT Haryono ke arah selatan tidak diperbolehkan belok langsung ke Jalan Adi Sucipto. Pengendara harus lurus ke selatan hingga ujung perlintasan KA, kemudian belok kanan ke Jalan Sam Ratulangi.
"Kita juga memberlakukan sistem satu arah di Jalan KS Tubun dari Polresta Surakarta ke utara. Kemudian di Jalan RM Said dari Pasar Nongko ke persimpangan Jalan MT Haryono," katanya.
Dishub akan bekerja sama dengan Satlantas Polresta Surakarta dalam menjalankan simulasi tersebut. Pihaknya menyiapkan 52 rambu penunjuk arah selama simulasi.
"Setelah simulasi akan kita evaluasi. Kalau memang harus ada perubahan akan kita ubah. Tapi saya kira perubahannya tidak signifikan," tutupnya.
Rencananya, pembangunan flyover bakal mulai dikerjakan pada November 2017. Proyek itu dikerjakan multiyears hingga pertengahan 2018. (mbr/mbr)











































