Batik Lasem memiliki gaya perpaduan yang selaras antara gaya China dengan Jawa. Batik ini merupakan perpaduan dan hasil akulturasi dua budaya.
Bahkan berbeda jauh baik dari motif dan warna batik pedalaman terutama Solo dan Yogyakarta. Motif-motif hewan seperti naga dan ikan atau binatang lainnya muncul dalam batik Lasem.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, warna dari batik tulis Lasem, cenderung didominasi warna merah yang kental dengan nuansa China.
"Selain batik tulis Lasem, sebenarnya ada lagi motif batik yang juga bernuansa Chinese dan Jawa, yaitu batik Cirebon," ungkap salah satu pengrajin Batik asal Desa Soditan Kecamatan Lasem, Nur Rohman.
Namun lanjut dia, seringkali orang sulit membedakan antara batik Lasem dengan Cirebon. Ada satu ciri batik tulis Lasem yang membedakan.
"Batik tulis Lasem itu punya ciri pada pewarnaannya yang pasti ada merahnya," ujar dia.
![]() |
Ia menyebutkan, motif China dan Jawa inilah yang membuat batik tulis Lasem memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Dari sisi harga dari batik tulis Lasem cenderung lebih mahal ketimbang batik dari kota-kota lainnya.
"Harga batik tulis Lasem ada yang mulai Rp 100 ribuan sampai Rp 25 jutaan. Itu tergantung motifnya, semakin sulit motifnya, maka pewarnaan yang digunakan semakin banyak. Otomatis biaya produksinya juga semakin besar," imbuh Nur Rohman pemilik butik Najma.
Santosa, salah satu pengrajin batik lainnya mengaku minat masyarakat terhadap batik tulis Lasem masih tinggi. Bahkan, pelanggannya tidak hanya dari lokal Jawa Tengah saja, beberapa pelanggannya ada yang berasal dari provinsi lainnya.
"Seiring perkembangan jaman, motif batik juga harus selalu ada inovasi. Namun bukan berarti meninggalkan ciri khas motif batik Lasem sendiri. Untuk motif terus berkembang mengikuti pasar," tuturnya.
(bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini